Kamis, 08 Desember 2011

Edisi 5 Kompetisiblog Why I Chose STP Bandung

Logo STP Bandung
     Begitu banyak pilihan yang saya hadapi ketika berada di peralihan antara murid SMA dan mahasiswa. Tergiur oleh kecerahan masa depan yang dijanjikan oleh profesi-profesi di bidang kesehatan. Asiknya bergelut dengan mesin. Atau menjadi programer yang pastinya kelak akan jago masalah komputer. Waw, pilihan yang sangat membingungkan. Tapi, disaat saya terjebak oleh pilihan-pilihan yang menggoda itu, muncul sebuah saran mengenai sebuah sekolah yang mengingatkan saya pada sebuah impian besar yang sempat terlupakan.
     STP Bandung atau Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
     Ya, ya, ya.. Begitu banyak omongan miring mengenai sekolah berbasis pariwisata. But, so what? yang terpikir di pikiran saya hanya satu. "Bahkan mereka bukan mahasiswa dari sekolah pariwisata di mana pun!" dari situ lah saya mulai memberanikan diri untuk mulai melangka untuk mengejar impian saya untuk menjadi seorang Tourist Guide.
     Dari sini saya akan mulai menjelaskan mengenai STPB ini.
     STPB ini adalah satu dari empat sekolah atau akademi pariwisata yang langsung berada di bawah Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata yang kini berganti nama menjadi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sudah dapat dipasrikan kalau ini adalah sekolah tinggi negeri. Perguruan tinggi pada umumnya juga bagus, tapi di kota saya sendiri sekolah pariwisata agak dipandang miring, tapi bukan dalam kategori negatif, yang saya maksud disini adalah calon-calon mahasiswa disana lebih melihat pada bidang kesehatan, teknik, pendidikan, sastra atau yang lainnya. Padahal sebenarnya kota saya ini membutuhkan orang-orang yang kelak akan mengembangkan pariwisata di kota ini, Lumajang, Jawa Timur.
     Saya tidak mengatakan perguruan tinggi non pariwisata itu jelek, sekali lagi TIDAK. Justru mereka juga berperan sangat penting dalam semua aspek kehidupan, termasuk dunia pariwisata. Hanya saja, jika mereka lebih kepada produk yang merekaa hasilkan, lulusan sekolah pariwisata lah yang akan mempergunakannya untuk menjual jasa. Misalnya saya restoran, apa mereka bisa membuat kitchen set sendiri? Bangunan sendiri? Atau interiornya sendiri? Tidak kan? Travel agent mungkin, apa mereka bisa membuat sistem reservasi tiket? Bus atau kendaraan sendiri? Sudah pasti jawabannya TIDAK. Karena jika dimisalkan kita adalah sebatang pohon, maka kita tidak akan sanggup bertahan hidup tanpa salah satu bagian dari pohon tersebut.
     Oke, dari situ akan saya coba menjelaskan mengenai kenapa saya memilih STP Bandung. Sekolah tinggi berbasis pariwisata ini memiliki tiga jurusan, yakni Jurusan Pehotelan, Jurusan Perjalanan, dan Jurusan Pariwisata. Masing-masing jurusan memiliki beberapa Prodi atau Program Studi. Ketiga jurusan ini benar-benar mempelajari tentang hal-hal sang sama sekali berbeda namun masih berhubungan erat. Berikut adalah nama-nama program studi dari masing-masing jurusan yang saya dapat dari situs resmi STP Bandung.

1.       Jurusan HOSPITALITI (d/h MANAJEMEN PERHOTELAN), terdiri dari program studi :

·         Administrasi Hotel (ADH) - D.IV
·         Man. Divisi Kamar (MDK) - D.III
·         Man. Tata Hidangan (MTH) - D.III
·         Man. Tata Boga (MTB) - D.III
·         Man. Patiseri (MPI) - D.III
·         Studi Akomodasi & Katering (SAK) - S-1
·         Program Khusus (D.III Berjenjang):
o   Room Division - D.I & D.II
o   Food & Beverage Service - D.I & D.II
o   Food Production (Kitchen) - D.1 & D.II
o   Food Production (Pastry) - D.1 & D.II

2.       Jurusan PERJALANAN, terdiri dari program studi : 

·         Manajemen Bisnis Perjalanan (MBP) - D.IV
·         Manajemen Pengaturan Perjalanan (MPP) - D.IV
·         Manajemen Bisnis Konvensi (MBK) - D.IV
·         Studi Industri Perjalanan (SIP) - S-1

3.       Jurusan KEPARIWISATAAN, terdiri dari program studi :

·         Manajemen Destinasi Pariwisata (MDP) - D.IV
·         Manajemen Bisnis Pariwisata (MBW) - D.IV
·         Studi Destinasi Pariwisata (SDP) - S-1

PJN'10 1st Fieltrip
     Kebetulan saya adalah mahasiswa program studi Manajemen Pengaturan Perjalanan. Kami mempelajari tentang seluk beluk dunia tour, namun kami juga belajar tentang hotel, restoran, makanan, dll karena itu menyangkut dalam komponen-komponen tour. Selain itu, kami juga mendapat banyak pelajaran bahasa. Bahasa Inggris pastinya, bahasa Mandarin, bahasa Jepang, dan bahasa Prancis. Namun tidak menutup kemungkinan untuk mempelajari bahasa asing yang lain di luar mata kuliah.
     Banyak sekali pertanyaan yang saya ajukan dulu saat saya masih menjadi siswa SMA dan yang masih saya dengar ketika saya sudah menjadi mahasiswa. Pertanyaan itu adalah "Seperti apa sih prospek kerjanya nanti?". Yup, semoga jawaban yang akan saya cantumkan ini sedikit banyak bisa membantu. Sekarang saya bertanya balik pada teman-teman pembaca. Kapan orang-orang berhenti makan? Pernah tidak ada orang yang tidak membutuhkan waktu senggang untuk sekedar menyegarkan pikiran? Atau pernah tidak yang namanya tiket pesawat, travel yang mengantar kita dari satu tempat ke tempat lain, voucher hotel, atau bahkan angkutan umum sama sekali kosong penumpang? Sudah pasti jawabannya TIDAK PERNAH. Oleh sebab itu, prospek kerja dan masa depan di dunia pariwisata, baik dunia hotel atau restoran, bisnis perjalanan, atau yang lainnya tidak akan pernah sepi. Tidak kalah bukan dengan dunia kesehatan?
     Selain dari informasi di atas, lulusan dari Sekolah Tinggi Pariwisata sudah tersebar hampir di semua negara di dunia. Di Indonesia sendiri, kita bisa menemui alumnus STP Bandung hampir di semua hotel yang kita datangi. Mengapa demikian? Ini karena semua hotel, perusahan travel, dan perusahaan berlatar pariwisata sudah mengenal STP Bandung sebagai sekolah tinggi pariwisata yang selalu mencetak alumni yang memiliki kemampuan yang tidak bisa diremehkan serta attitude yang membanggakan.
     STP Bandung saat ini sudah sangat baik kualitasnya, namun akan lebih baik jika STP Bandung tetap menjadi yang terbaik. Hal ini akan terwujud jikalau pemerintah, pihak sekolah, serta semua komponen, yakni dosen, karyawan, mahasiswa, dan yang lainnya turut menjaga nama baik serta terus meningkatkan kualitas pendidikan, lulusan, pelayanan, dan segala hal yang menunjang peningkatan kualitas tersebut.

SUPPORTED BY :






Jumat, 02 Desember 2011

Edisi 4 Kompetisiblog Amazing Indonesian Cuisine

Gudeg - Jogja
Rujak Cingur - Jatim
     Dunia sudah mengakui bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sejuta rasa. Rasa yang dimaksud di sini adalah kulinernya. Dari Sabang sampai Merauke, di setiap daerah memiliki ciri rasa yang berbeda-beda. misalnya saja di Pulau Jawa dan sekitarnya. Jawa Barat terkenal dengan makanannya yang memiliki cita rasa pedas dan perpaduan dengan sayur-sayuran. Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki kuliner yang berbeda namun dengan cita rasa yang hampir sama, manis. Orang-orang jawa sangat suka mengolah buah seperti nangka muda, pepaya muda, dan lain sebagainya sebagai sayuran pelengkap santapan mereka sehari-hari. Perbedaan cita rasa dari Jawa Tengah dan Jawa Timur terletak pada kuliner Jawa Timur yang terasa sedikit lebih pedas. Selain itu, kuliner dari pulau Dewata, Bali memiliki banyak kemiripan dengan kuliner-kuliner yang dapat dijumpai di Pulau Lombok.
Kuliner Sunda
Rawon - Jatim

     Bisa kita saksikan setiap harinya ada saja tayangan mengenai makanan atau minuman khas dari suatu daerah di televisi. Hal ini lah yang menjadi salah satu media promosi suatu daerah melalui makanan atau minuman yang berasal dari daerah tersebut.

     Segala hal tentang kuliner kini sudah menyedot banyak perhatian dari wisatawan.Kini, sudah mudah ditemui waisatawan-wisatawan dalam negeri bahkan luar negeri yang sengaja datang dan berkeliling banyak tempat di Indonesia hanya untuk mencicipi berbagai jenis rasa yang berbeda yang disajikan di tiap-tiap daerah di Nusantara ini. Mereka tak sekedar mencicipi makanan atau minuman dari satu tempat ke tempat yang lain. Para wisatawan ini juga  mendatang tempat pengelolahan, tempat di mana bisa memperoleh suatu bahan masakan, hingga ke perkebunan di mana bahan-bahan kuliner tersebut berasal.

Ayam Betutu - Bali
     Rempah-rempah dan bumbu, adalah dua dari sekian banyak hal yang menjadi kekayaan negeri kita ini. Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan berada di daerah tropis sehingga ditumbuhi banyak sekali tanaman yang dapat di konsumsi serta kaya akan hewan, baik darat maupun laut yang kemudian dapat dikelolah menjadi makanan. Perpaduan antara kedua hal inilah yang membuat Indonesia memiliki banyak sekali makanan khas yang berasal dari seluruh penjuru negeri. Sebagian besar merupakan makanan yang asli karya dari bangsa Indonesia, namun banyak juga yang merupakan perpaduan resep dari bangsa-bangsa yang dulunya sempat menjajah negeri ini yang kemudian oleh masyarakat Indonesia disesuaikan dengan lidah orang-orang Indonesia.

Plecing Kangkung - Lombok
     Seperti yang sudah dibahas dan kita semua ketahui, resep-resep kuliner Indonesia warisan turun-temurun ini harus tetap dijaga. Kalau bisa kita mampu menjadikannya sebagai warisan bangsa. Jangan sampai kekhasan kuliner Indonesia ini diklaim oleh bangsa lain yang sebenarnya tidak mengetahui seluk-beluk dari kuliner tersebut. Kitalah penjaganya agar dikemudian hari, generasi yang berikutnyamasih bisa merasakan keunikan dan kekhasan dari kuliner Indonesia.


SUPPORTED BY :

Jumat, 25 November 2011

Edisi 3 Kompetisiblog Akomodasi Sebagai Minat Khusus

        Sebagian besar program-program tour yang dijual saat ini sudah tersusun sejak dulu. Baik dari segi transportasi, obyek wisata, makanan, hingga tempat di mana wisatawan akan bermalam. Dewasa ini, keempat komponen tersebut terus mengalami perkembangan. Yang dulunya berwisata identik dengan pengeluaran yang besar, kini semakin banyak orang yang berwisata di dalam negri atau bahkan luar negeri dengan biaya seadanya atau yang lebih dikenal dengan istilah Backpacker. Dalam berwisata, biaya paling besar yang harus disiapkan adalah untuk penginapan. Biasanya, para backpacker ini mencari penginapan yang mereka rasa murah namun tidak terlalu buruk dalam segi keamanan dan kenyamanan.

       Dunia pariwisata adalah salah satu bidang yang tetap dan akan terus berkembang. Inilah alasan mengapa orang-orang yang memiliki tujuan berwisata tidak pernah surut, bahkan terus berkembang dengan pesatnya. Banyak obyek wisata baru yang dibuka, baik dari wisata alam, budaya, buatan, hingga kombinasi. Manusia terus berusaha mencari hal-hal baru yang mereka rasa bisa digunakan untuk berwisata. Dengan demikian, permintaan akan tempat menginap atau akomodasi pun akan terus bertambah.

        Adanya orang-orang yang terus menggali hal-hal baru ini, akhir-akhir ini sering dijumpai “Special Interest Tour” atau wisata minat khusus. Salah satunya adalah wisata yang sengaja membahas tentang seluk-beluk akomodasi. Mulai dari bangunan hotel atau penginapan, pelayanan, keunikan yang dimiliki jika dibandingkan dengan akomodasi yang lain karena mereka memang menginap di beberapa penginapan yang berbeda, hingga perabotan yang ada di sebuah hotel yang akhirnya membaea mereka ke tempat produksi perabot atau furnitur ruangan. Misalnya aja, ukiran di Jepara, pemahatan batu di Jogjakarta, marmer di Tulungagung, patung kayu dari Bali, dan kerajinan kaca yang juga ada di Bali. Bukannya mengunjungi obyek-obyek wisata yang ada pada umumnya, mereka justru berkonsentrasi pada hal-hal yang tidak terlalu diperhatikan orang.

        Banyak wisatawan mancanegara seperti dari Jepang, China, Australia, hingga negara-negara Eropa yang berkunjung ke Indonesia. Dan biasanya mereka ditempatkan di hotel-hotel mewah dan berbintang. Namun, muncul sebuah pernyataan dari seorang guide senior di Indonesia. Beliau mengatakan, “Kenapa harus datang ke Indonesia kalau ujung-ujungnya mereka selalu bermalam di hotel-hotel berbintang yang mewah? Kalau mereka ada di Indonesia, seharusnya mereka tidur ala masyarakat Indonesia dong.” Yang dimaksud di sini adalah bermalam di rumh-rumah penduduk Indonesia. Tetapi untuk saat ini, hal ini hanya bisa dinikmati di daerah pedesaan. Saat ini tidak sedikit wisatawan yang dengan sengaja memesan untuk bermalam di rumah-rumah penduduk lokal dari sebuah desa karena dianggap “Back to nature” dan unik.

        Penginapan atau tempat peristirahatan yang menggunakan rumah-rumah penduduk hanya bisa ditemui di daerah yang benar-benar masih berupa desa, seperti di kaki Gunung Merbabu, Kampung Naga, Kampung Baduy Luar, atau daerah pedalaman Kalimantan dan Papua. Namun, inilah poin penting mengapa saai ini akomodasi bisa digunakan sebagai bagian dari wisata minat khusus. Dan dilihat dari semakin berkembangnya dunia pariwisata khususnya wisata alam di Indonesia, permintaan wisatawan untuk menikmati hidup cara Indonesia, yang di sini tertuju ke bermalam di rumah penduduk lokal akan terus meningkat dari tahun ke tahun.


SUPPORTED BY :


Jumat, 18 November 2011

Edisi 2 Kompetisiblog Palembang Dalam SEA Games

Tahun 2011 ini, negara kita beruntung karena kembali terpilih menjadi negara tuan rumah ajang olahraga SEA Games XXVI. SEA Games adalah ajang pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara. Sebelumnya, Indonesia menjadi negara tuan rumah pada tahun 1979, 1987, dan 1997. SEA Games 2011 ini dilaksanakan dari tanggal 11-22 November 2010 di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan.
Dunia sudah mengenal Jakarta sebagai kota yang ada di Indonesia. Namun, tidak demikian dengan Palembang. Ibu kota dari provinsi Sumatera Selatan ini tidak setenar Jakarta atau Bali di mata dunia. Presiden Republik Indonesia memiliki kota yang memiliki sungai terpanjang di Indonesia ini karena dirasa sebagai kota yang paling bersemangat dan kesiapan fasilitas olahraganya.
Terpilihnya kota Palembang sebagai tuan rumah utama sangat berdampak positif. Dampak ini dilihat dari dua sisi. Sisi yang pertama dari para atlet dan tim yang menyertainya. Saat kembali ke negara asal masing-masing, atlet-altet tersebut pasti akan menceritakan kesan-kesan mereka selama berada di Indonesia, utamanya di Palembang. Secara tidak langsung cerita para pejuang olahraga dari negara-negara Asean ini membantu dalam proses promosi pariwisata Indonesia yang kemudian membuat penggemar atau orang-orang yang mendengarkan cerita itu tertarik untuk mengunjungi Indonesia.
    Sisi yang berikutnya adalah dari sisi para penonton atau supporter. Opening Ceremony SEA Games 2011 yang diadakan di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang ini mengundang perhatian supporter dan masyarakat Indonesia. Mereka berbondong-bondong pergi menuju Palembang guna menyaksikan secara langsung upacara pembukaan yang diadakan pada tanggal 11-11-2011 kemarin. Pengunjung dan supporter tidak hanya berasal dari penjuru tanah air. Namun, juga berasal dari negara peserta ajang olahraga terbesar di Asia Tenggara ini. Negara sudah diuntungkan dengan datangnya warga asing ini dalam penambahan devisa negara. Megahnya dan suksesnya upacara pembukaan yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono ini berhasil membuat seluruh penonton yang menyaksikan menjadi puas dan sangat terkesan.
http://www.antarafoto.com/sea-games/
Pemerintah tidak bekerja sendiri, mereka bekerja sama dengan biro perjalanan dan biro wisata yang ada di Indonesia. Biro-biro tersebut membantu dalam menangani akomodasi, transportasi, hingga makanan untuk 6000 lebih atlet yang mengikuti ajang pesta olahraga dengan mascot “Modo-Modi” ini. Dilihat dari berbagai aspek, event olahraga dengan slogan “United and Rising” ini menguntungkan banyak pihak. Mulai dari pemerintah hingga masyarakat biasa. Seperti yang sudah dijelaskan, selain pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang membantu pengaturan berlangsungnya event ini, banyak pengusaha-pengusaha dan pengrajin cinderamata yang diuntungkan karena besarnya permintaan pembuatan miniatur “Modo-Modi”, sebagai cinderamata untuk para atlet dan souvenir yang dapat dibeli masyarakat. Masyarakat umum pun diuntungkan dengan adanya tayangan hiburan yang berkualitas dan mendidik.
Terlepas dari negara mana yang menjadi juara, event-event olahraga antar negara terbukti selalu berhasil menyatukan masyarakat suatu negara dan memperbaiki serta mempererat hubungan suatu negara dengan negara-negara yang lain.




SUPPORTED BY :




Jumat, 11 November 2011

Edisi 1 Kompetisiblog Taman Nasional Komodo sebagai The New 7 Wonders

     Siapa yang tidak tahu bahwa Indonesia adalah sebuah negara dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. Lautnya, pantai, daratan, sungai, hutan, lembah, danau, gunung, dan yang lainnya. Indonesia juga memiliki banyak taman nasional. Salah satunya merupakan taman nasional yang sangat unik karena tidak ada duanya di tempat lain, apalagi di negara lain. Taman Nasional Komodo. Sebuah taman nasional yang terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional Komodo sendiri terdiri dari Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar. Mengapa unik? Karena Taman Nasional Komodo adalah habitat asli dari hewan komodo, hewan asli Pulau Komodo yang tidak ditemui di wilayah lain walaupun itu di Indonesia. Wilayah tengah Indonesia dilalui oleh garis Wallace-Weber. Flora dan fauna khas akan dengan mudah ditemui di wilayah sekitar daerah yang dilalui oleh garis Wallace-Weber ini. Taman Nasional Komodo adalah salah satunya, itulah alasan mengapa hewan komodo berasal dari pulau-pulau di sini, terutama pulau Komodo.

     Sejak tahun 1986, Taman Nasional Komodo sudah diterima menjadi Situs Warisan Dunia yang dianugrahkan oleh UNESCO. Dan saat ini pemerintahan Indonesia memiliki keinginan untuk menjadikan Taman Nasional Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, atau yang kini lebih dikenal dengan sebutan The New 7 Wonders of Nature. Voting penentuan ke-7 keajaiban dunia ini sudah lama digalakan dan berakhir pada hari ini, Jumat, 11 November 2011 pada pukul 18.00 WIB oleh sebuah lembaga yang bernama New7Wonders yang berasal dari Swiss. Taman Nasional Komodo sendiri adalah salah satu dari 28 kontestan lainnya. Pemerintah Indonesia mendaftarkan Taman Nasional Komodo sebagai salah satu nominasi New 7 Wonders dengan tujuan taman nasional ini atau lebih spesifik lagi hewan komodo ini dikenal dunia sebagai hewan asli Indonesia yang pastinya akan mengangkat nama Indonesia di mata dunia.

     Voting penentuan ketujuh keajaiban dunia ini dilakukan dengan voting online sampai via SMS. Seluruh operator seluler di Indonesia telah bekerja sama dalam pengumpulan suara melalui pesan singkat ini dengan tarif hanya Rp 1,00 saja. Hal ini memudahkan masyarakat untuk ikut serta dalam pemberian suara karena tak semua warga Indonesia bisa mengakses internet atau melakukan voting secara online.

     Akan muncul dampak-dampak positif maupun negatif jika taman nasional habitat asli komodo ini menjadi salah satu dari ketujuh keajaiban dunia. Pemerintah setempat akan mendapat kucuran keuntungan yang berasal dari wisatawan yang datang ke Taman Nasional Komodo ini. Devisa negara pun akan bertambah karena banyak wisatawan asing yang berkunjung. Daerah sekitar taman nasional akan mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan pariwisata di sana. Dan sudah pasti kesejahteraan penduduk di ketiga pulau yang berada di kawasan taman nasional akan meningkat. Begitu pula dengan pengelolaan taman nasional juga bertambah maksimal.

     Namun, mari kita lihat dampak negatif yang ditimbulkan. Mayoritas dampak negatif ini berimbas pada alam terutama pada komodo-komodo yang tinggal di sini. Pertama, dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung, pasti produksi sampah dan limbah yang dihasilkan oleh para wisatawan atau penduduk yang melayani wisatawan semakin bertambah. Jika hal ini tidak ditangani dengan benar dan serius, maka otomatis akan merusak alam. Memang, negara dan penduduk sekitar akan diuntungkan dengan devisa dan keuntungan yang didapat dari wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun, perkembangan yang terjadi dan tidak dikontrol, lama-kelamaan akan mengurangi luas habitat dari hewan komodo yang ada di sana. Dan dampak negatif yang paling fatal akan dialami oleh hewan komodo ini sendiri. Populasi komodo di Taman Nasional Komodo ini hidup secara liar, mau tidak mau kedatangan manusia ke habitat mereka akan mengganggu keberadaan kadal terbesar di dunia ini. Karena jumlah wisatawan yang datang ke taman nasional ini tidak begitu banyak, komodo-komodo ini sudah terbiasa karena di taman nasional ini juga ada kurang lebih 4000 penduduk. Akan tetapi kedatangan wisatawan yang diluar kebiasaan atau dalam kata lain menjadi lebih banyak dari biasanya akan membuat komodo-komodo ini stress. Layaknya hewan pada umumnya, jika mengalami stress yang terus menerus, mereka akan sakit dan kemudian mati. Singkat kata populasi hewan komodo ini akan terus berkurang.

     Sebuah pertanyaan yakni, "Akankah Komodo menjadi The New 7 Wonders?" dilontarkan pada sekelompok orang. Mayoritas mengatakan iya, Komodo akan menjadi The New 7 Wonders dengan berbagai alasan. Ada yang mengatakan bahwa Komodo adalah kadal terbesar di dunia dan hanya ada di Indonesia, bukankah itu sebuah keajaiban dari Tuhan. Salah seorang lagi berkata bahwa Komodo ini merupakan hewan purba yang mampu beradaptasi hingga masih bisa kita jumpai sekarang. Dan ini hanya bisa ditemui di Indonesia. Sudah seharusnya kalau Komodo menjadi salah satu keajaiban dunia. Namun ada satu pernyataan yang sedikit mengejutkan. Persiapan yang dilakukan pemerintah untuk menjadikan Komodo sebagai The New 7 Wonders sudah memakan biaya besar. Belum lagi jika benar-benar terpilih, uang yang dikeluarkan untuk pengembangan aksesibilitas, promosi, dan yang lainnya juga sangat besar. Padahal banyak rakyat-rakyat di negeri ini yang masih membutuhkan batuan dari pemerintah. Selain itu, kedatangan wisatawan yang berlebih ke Taman Nasional Komodo ini akan membuat komodo-komodo di sana terganggu sehingga terancam populasinya berkurang akibat dari stress.

     Hampir semua masyarakat Indonesia sendiri pasti akan bangga jika Taman Nasional Komodo menjadi salah satu dari The New 7 Wonders. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa, tidak menutup kemungkinan Taman Nasional Komodo untuk lolos karena ketujuh keajaiban di dunia ini ditentukan berdasarkan dari jumlah suara yang terkumpul. Semoga pemerintah sendiri bisa mengatur dengan baik dari semua aspek juga mampu memberikan penyuluhan pada masyarakat akan kondisi alam terutama pada populasi komodo ini supaya tidak terganggu.


SPONSORED BY: