Logo STP Bandung |
Begitu banyak pilihan yang saya hadapi ketika berada di peralihan antara murid SMA dan mahasiswa. Tergiur oleh kecerahan masa depan yang dijanjikan oleh profesi-profesi di bidang kesehatan. Asiknya bergelut dengan mesin. Atau menjadi programer yang pastinya kelak akan jago masalah komputer. Waw, pilihan yang sangat membingungkan. Tapi, disaat saya terjebak oleh pilihan-pilihan yang menggoda itu, muncul sebuah saran mengenai sebuah sekolah yang mengingatkan saya pada sebuah impian besar yang sempat terlupakan.
STP Bandung atau Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
Ya, ya, ya.. Begitu banyak omongan miring mengenai sekolah berbasis pariwisata. But, so what? yang terpikir di pikiran saya hanya satu. "Bahkan mereka bukan mahasiswa dari sekolah pariwisata di mana pun!" dari situ lah saya mulai memberanikan diri untuk mulai melangka untuk mengejar impian saya untuk menjadi seorang Tourist Guide.
Dari sini saya akan mulai menjelaskan mengenai STPB ini.
STPB ini adalah satu dari empat sekolah atau akademi pariwisata yang langsung berada di bawah Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata yang kini berganti nama menjadi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sudah dapat dipasrikan kalau ini adalah sekolah tinggi negeri. Perguruan tinggi pada umumnya juga bagus, tapi di kota saya sendiri sekolah pariwisata agak dipandang miring, tapi bukan dalam kategori negatif, yang saya maksud disini adalah calon-calon mahasiswa disana lebih melihat pada bidang kesehatan, teknik, pendidikan, sastra atau yang lainnya. Padahal sebenarnya kota saya ini membutuhkan orang-orang yang kelak akan mengembangkan pariwisata di kota ini, Lumajang, Jawa Timur.
Saya tidak mengatakan perguruan tinggi non pariwisata itu jelek, sekali lagi TIDAK. Justru mereka juga berperan sangat penting dalam semua aspek kehidupan, termasuk dunia pariwisata. Hanya saja, jika mereka lebih kepada produk yang merekaa hasilkan, lulusan sekolah pariwisata lah yang akan mempergunakannya untuk menjual jasa. Misalnya saya restoran, apa mereka bisa membuat kitchen set sendiri? Bangunan sendiri? Atau interiornya sendiri? Tidak kan? Travel agent mungkin, apa mereka bisa membuat sistem reservasi tiket? Bus atau kendaraan sendiri? Sudah pasti jawabannya TIDAK. Karena jika dimisalkan kita adalah sebatang pohon, maka kita tidak akan sanggup bertahan hidup tanpa salah satu bagian dari pohon tersebut.
Oke, dari situ akan saya coba menjelaskan mengenai kenapa saya memilih STP Bandung. Sekolah tinggi berbasis pariwisata ini memiliki tiga jurusan, yakni Jurusan Pehotelan, Jurusan Perjalanan, dan Jurusan Pariwisata. Masing-masing jurusan memiliki beberapa Prodi atau Program Studi. Ketiga jurusan ini benar-benar mempelajari tentang hal-hal sang sama sekali berbeda namun masih berhubungan erat. Berikut adalah nama-nama program studi dari masing-masing jurusan yang saya dapat dari situs resmi STP Bandung.
1. Jurusan HOSPITALITI (d/h MANAJEMEN PERHOTELAN), terdiri dari program studi :
· Administrasi Hotel (ADH) - D.IV
· Man. Divisi Kamar (MDK) - D.III
· Man. Tata Hidangan (MTH) - D.III
· Man. Tata Boga (MTB) - D.III
· Man. Patiseri (MPI) - D.III
· Studi Akomodasi & Katering (SAK) - S-1
· Program Khusus (D.III Berjenjang):
o Room Division - D.I & D.II
o Food & Beverage Service - D.I & D.II
o Food Production (Kitchen) - D.1 & D.II
o Food Production (Pastry) - D.1 & D.II
2. Jurusan PERJALANAN, terdiri dari program studi :
· Manajemen Bisnis Perjalanan (MBP) - D.IV
· Manajemen Pengaturan Perjalanan (MPP) - D.IV
· Manajemen Bisnis Konvensi (MBK) - D.IV
· Studi Industri Perjalanan (SIP) - S-1
3. Jurusan KEPARIWISATAAN, terdiri dari program studi :
· Manajemen Destinasi Pariwisata (MDP) - D.IV
· Manajemen Bisnis Pariwisata (MBW) - D.IV
· Studi Destinasi Pariwisata (SDP) - S-1
PJN'10 1st Fieltrip |
Kebetulan saya adalah mahasiswa program studi Manajemen Pengaturan Perjalanan. Kami mempelajari tentang seluk beluk dunia tour, namun kami juga belajar tentang hotel, restoran, makanan, dll karena itu menyangkut dalam komponen-komponen tour. Selain itu, kami juga mendapat banyak pelajaran bahasa. Bahasa Inggris pastinya, bahasa Mandarin, bahasa Jepang, dan bahasa Prancis. Namun tidak menutup kemungkinan untuk mempelajari bahasa asing yang lain di luar mata kuliah.
Banyak sekali pertanyaan yang saya ajukan dulu saat saya masih menjadi siswa SMA dan yang masih saya dengar ketika saya sudah menjadi mahasiswa. Pertanyaan itu adalah "Seperti apa sih prospek kerjanya nanti?". Yup, semoga jawaban yang akan saya cantumkan ini sedikit banyak bisa membantu. Sekarang saya bertanya balik pada teman-teman pembaca. Kapan orang-orang berhenti makan? Pernah tidak ada orang yang tidak membutuhkan waktu senggang untuk sekedar menyegarkan pikiran? Atau pernah tidak yang namanya tiket pesawat, travel yang mengantar kita dari satu tempat ke tempat lain, voucher hotel, atau bahkan angkutan umum sama sekali kosong penumpang? Sudah pasti jawabannya TIDAK PERNAH. Oleh sebab itu, prospek kerja dan masa depan di dunia pariwisata, baik dunia hotel atau restoran, bisnis perjalanan, atau yang lainnya tidak akan pernah sepi. Tidak kalah bukan dengan dunia kesehatan?
Selain dari informasi di atas, lulusan dari Sekolah Tinggi Pariwisata sudah tersebar hampir di semua negara di dunia. Di Indonesia sendiri, kita bisa menemui alumnus STP Bandung hampir di semua hotel yang kita datangi. Mengapa demikian? Ini karena semua hotel, perusahan travel, dan perusahaan berlatar pariwisata sudah mengenal STP Bandung sebagai sekolah tinggi pariwisata yang selalu mencetak alumni yang memiliki kemampuan yang tidak bisa diremehkan serta attitude yang membanggakan.
STP Bandung saat ini sudah sangat baik kualitasnya, namun akan lebih baik jika STP Bandung tetap menjadi yang terbaik. Hal ini akan terwujud jikalau pemerintah, pihak sekolah, serta semua komponen, yakni dosen, karyawan, mahasiswa, dan yang lainnya turut menjaga nama baik serta terus meningkatkan kualitas pendidikan, lulusan, pelayanan, dan segala hal yang menunjang peningkatan kualitas tersebut.
SUPPORTED BY :