Jumat, 25 November 2011

Edisi 3 Kompetisiblog Akomodasi Sebagai Minat Khusus

        Sebagian besar program-program tour yang dijual saat ini sudah tersusun sejak dulu. Baik dari segi transportasi, obyek wisata, makanan, hingga tempat di mana wisatawan akan bermalam. Dewasa ini, keempat komponen tersebut terus mengalami perkembangan. Yang dulunya berwisata identik dengan pengeluaran yang besar, kini semakin banyak orang yang berwisata di dalam negri atau bahkan luar negeri dengan biaya seadanya atau yang lebih dikenal dengan istilah Backpacker. Dalam berwisata, biaya paling besar yang harus disiapkan adalah untuk penginapan. Biasanya, para backpacker ini mencari penginapan yang mereka rasa murah namun tidak terlalu buruk dalam segi keamanan dan kenyamanan.

       Dunia pariwisata adalah salah satu bidang yang tetap dan akan terus berkembang. Inilah alasan mengapa orang-orang yang memiliki tujuan berwisata tidak pernah surut, bahkan terus berkembang dengan pesatnya. Banyak obyek wisata baru yang dibuka, baik dari wisata alam, budaya, buatan, hingga kombinasi. Manusia terus berusaha mencari hal-hal baru yang mereka rasa bisa digunakan untuk berwisata. Dengan demikian, permintaan akan tempat menginap atau akomodasi pun akan terus bertambah.

        Adanya orang-orang yang terus menggali hal-hal baru ini, akhir-akhir ini sering dijumpai “Special Interest Tour” atau wisata minat khusus. Salah satunya adalah wisata yang sengaja membahas tentang seluk-beluk akomodasi. Mulai dari bangunan hotel atau penginapan, pelayanan, keunikan yang dimiliki jika dibandingkan dengan akomodasi yang lain karena mereka memang menginap di beberapa penginapan yang berbeda, hingga perabotan yang ada di sebuah hotel yang akhirnya membaea mereka ke tempat produksi perabot atau furnitur ruangan. Misalnya aja, ukiran di Jepara, pemahatan batu di Jogjakarta, marmer di Tulungagung, patung kayu dari Bali, dan kerajinan kaca yang juga ada di Bali. Bukannya mengunjungi obyek-obyek wisata yang ada pada umumnya, mereka justru berkonsentrasi pada hal-hal yang tidak terlalu diperhatikan orang.

        Banyak wisatawan mancanegara seperti dari Jepang, China, Australia, hingga negara-negara Eropa yang berkunjung ke Indonesia. Dan biasanya mereka ditempatkan di hotel-hotel mewah dan berbintang. Namun, muncul sebuah pernyataan dari seorang guide senior di Indonesia. Beliau mengatakan, “Kenapa harus datang ke Indonesia kalau ujung-ujungnya mereka selalu bermalam di hotel-hotel berbintang yang mewah? Kalau mereka ada di Indonesia, seharusnya mereka tidur ala masyarakat Indonesia dong.” Yang dimaksud di sini adalah bermalam di rumh-rumah penduduk Indonesia. Tetapi untuk saat ini, hal ini hanya bisa dinikmati di daerah pedesaan. Saat ini tidak sedikit wisatawan yang dengan sengaja memesan untuk bermalam di rumah-rumah penduduk lokal dari sebuah desa karena dianggap “Back to nature” dan unik.

        Penginapan atau tempat peristirahatan yang menggunakan rumah-rumah penduduk hanya bisa ditemui di daerah yang benar-benar masih berupa desa, seperti di kaki Gunung Merbabu, Kampung Naga, Kampung Baduy Luar, atau daerah pedalaman Kalimantan dan Papua. Namun, inilah poin penting mengapa saai ini akomodasi bisa digunakan sebagai bagian dari wisata minat khusus. Dan dilihat dari semakin berkembangnya dunia pariwisata khususnya wisata alam di Indonesia, permintaan wisatawan untuk menikmati hidup cara Indonesia, yang di sini tertuju ke bermalam di rumah penduduk lokal akan terus meningkat dari tahun ke tahun.


SUPPORTED BY :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar